Selasa, 22 Mei 2012
AKU BENCI ROKOK
Di sebuah pagi dengan asap rokok yang memenuhi paru-paru. Bukan aku yang menghisap, seorang pria paruh baya dengan santainya merokok di sampingku. Aku baru saja duduk ketika dia tiba-tiba datang duduk di samping bangkuku.
Aku benci rokok, seperti aku benci bila harus menunggu agar cintaku dibalas. Aku benci rokok, seperti aku benci dihianati.
Asap rokok kian tebal, aku kewalahan untuk bernafas. Aku beranjak meninggalkan pria tadi dengan senyumnya yang sangat menyebalkan. Bagaimana mungkin dia merasa senang setelah dia meracuniku?. Ingin kusumbat rokoknya ke lubang hidup hitam legamnya.
Aku jarang sekali menghirup asap rokok di rumah. Kalau tidak ada tamu, dapat dipastikan rumah kami aman dari asap rokok. Tidak ada satupun penghuni rumah kami yang perokok. Aku bangga untuk itu. Bapakku yang seorang guru itu memang terkadang merokok, tapi ia buka pecandu. Sebungkus roko bisa ia habiskan dalam satu bulan. Jarang sekali beliau merokok di depan kami anak-anaknya.
Tak ada memang larangan yang paten untuk merokok. Tak ada kitab yang dengan jelas menjabarkan bahwa merokok adalah dosa. Bahkan di Indonesia, larangan merokok masih hanya sebatas basa basi saja.
Merokok itu sama halnya dengan melakukan suatu perbuatan dosa. Kita sering merasakan bahwa apa yang kita lakukan adalah perbuatan yang menyenangkan, membuat kita bahagia. Namun di balik itu semua aka nada konsekuensi yang harus ditanggung.
Entah sudah berapa banyak manusia yang umurnya harus didiskon karena hobinya merokok. Kalkulatorpun mungkin tak akan mampu menghitungnya. Dan kita sering tidak sadar.
Bertriliun triliun devisa didapat dari rokok, tapi berteriliun triliun juga dana yang harus dikeluarkan untuk dana kesehatan meraka yang sakit akibat rokok. Dan kita sama sekali tidak sadar.
Aku benci rokok kawan, dan semoga kamu juga benci rokok. Atau aku akan membencimu karena kamu seorang perokok?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
7 Komendang:
toos dong kalo begitu :)
Aku juga benci rokok, buenci pol! Apalagi kalo ada yang ngerokok di angkutan umum yang isinya kebanyakan para tua tua dan anak anak gitu, rasanya pengen.. pengen ceramah :D
coba dunia tanpa rokok, polusi udara pasti turun drastis.....
weiiih,.,.
gw sependapat sama lo,.,
Rokok masih ada di indonesia, mungkin karena Pajak Cukai rokok itu paling besar..
Tapi sebaiknya jangan ada lagi rokk, kasian anak-anak cucu kita nantinya :p
aku juga benci rokok!!!!
ternyata bukan hanya gue yang benci sama rokok, sudah terlalu banyak uang yang keluar hanya untuk merokok.
bebaskan dunia dari asap rokok. #Yeah
Posting Komentar