Senin, 08 September 2014

Gubuk Di Tepi Pantai


Dari jendela yang reot itu
Ia melihat ombak, melihat lambai kelapa memanggil angin, memanggil hujan
Dari jendela yang reot itu ia menunggu matahari pagi terbit dari kaki2 pulau yang berbaris di seberang
Ia tak lagi muda, raganya yang renta, terbujur diam di atas ranjang yang turut menua
Hanya matanya,hanya matanya memberi isyarat
Betapa kesepian telah membunuh sekian banyak waktunya
Dipandangnya figura tak berkaca yang tergantung miring di dinding kamarnya
"Pulanglah nak" bisiknya lirih.
Mendadak sunyi, desir angin melingkupi sepi

Ia pergi, dan anaknya pulang dengan derai air mata

1 Komendang:

sherlina halim BALAS MON!!! mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.