Minggu, 06 Januari 2013

Maaf Ini Curcol!

Sudah lewat pukul sepuluh malam, dan aku masih belum bisa memejam.
Ada sesuatu yang terus menganjal di benakku. Bukan tentang kehilangan atau menemukan tapi tentang pilihan yang telah terlanjur dipilih.

Kita tidak pernah tahu apa konseskuensi dari pilihan yang kita tetapkan, yang bisa kita lakukan hanya menerima.

Aku sedang dalam fase kritis, yaitu saat aku berpkir untuk menyerah di tengah jalan. Setahun lalu aku dengan bangga masuk sebagai seorang mhasiswa pendidikan biologi, apalagi di sebuah Universitas Negeri. Keren rasanya ketika memiliki gelar sebagai MAHASISWA.

Bilogi adalah pilihan ketiga saat tes SNMPTN. Biologi dipilih karena hanya biologilah mata pelajaran Sains yang tidak terlalu banyak menghitung, Saya tidak suka berhitung, saya lebih suka menulis.

Setahun lebih aku mencoba bertahan dan menyesuaikan diri. mencoba menguatkan hati bahwa ini harus dilalui dengan penuh semangat karena ini adalah buah dari pilihan. nyatanya, sampai saat ini aku belum menemukan cara agar bisa measa senang dengan biologi.

empat terpkir untuk putus kuliah tapi betapa buruknya aku yang menytia-nyiakan kesempatan mengecap pendidikan saat di luar sana banyak orang yang menginginkan pendidikan?

Entahlah, semakin hari semakin lelah rasanya. Semacam menjalani hubungan yang dilandasi cinta yang pura-pura.

Yang aku mau sederhana, bila ini kehendak Tuhan maka kuatkanlah aku, dan bila ini bukan jalanku, bukakan jalan yang lain untuk kuberbelok dan kulalui.