Minggu, 04 November 2012

PUTRI DELIA (DONGENG)

*Posting kedua malam ini*

Ini dongeng kedua yang gue tulis berdasarkan ide sendiri setelah terakhir menulis dongeng pas gue kelas satu SD.

Jadi ceritanya tadi pagi pas lagi nak motor ke kampus gue tiba-tiba dapat ide sebuah dongeng. Takut keburu lupa ya gue posting dimari. Ayo mulai!


PUTRI DELIA
Dengarkan dongengnya di sini (oleh kak @honeylizious)

Alkisah di sebua negeri bernama Orivela hiduplah seorang putri cantik bernama Putri Delia dan adiknya bernama Sarige. Putri Adelia sangat cantik sehingga menjadi perhatian bagi rakyat Orivela.  Selain itu putri Delia juga sangat baik. Setiap minggu Putri Delia menemui rakyat untuk memberikan bantuan bagi mereka yang kesusahan. Berbeda dengan kakaknya, Putri Sarige adalah putri yang pelit. Ia hoby berfoya-foya tanpa peduli penderitaan rakyatnya.

Pada suatu ketika di negeri Orivela diadakan sebuah pesta besar yang mengundang tamu-tamu dari kerajaan tetangga. Pangertan-pangeran yang hadir berusaha mendekati Putri Delia, tak ada satupun yang mendekati Sarige. Sarige merasa kesal dan marah. Ia iri kepada kakaknya. Ia merencanakan sebuah rencana jahat untuk menyingkirkan Putri Delia.

Putri Sarige kemudian menemui nenek sihir untuk meminta bantuan menyingkirkan Delia. Dengan senang hati sang nenek sihir membantu rencana jahat Sarige. Dengan kekuatan saktinya sang Nenek sihir mengirim sihir kepada Delia.



Esok harinya, saat terbangun dari tidurnya putri Delia terkejut karena merasakan gatal-gatal di sekujur tubuh dan wajahnya. Ia berlari ke depan cermin. Alangkah terkejutnya ia melihat dirinya terserang panyakit kulit yang sangat aneh. Kulitnya seperti bersisik. Mengetahui penyakit yang menimpa putri Delia sang raja merasa sangat malu. Akhirnya putri Delia diasingkan ke tengah hutan sendirian.

Pada suatu hari datanglah seekor orang utan berbulu emas menemui putri Delia di pengasingannya. putri Delia sangat terkejut, ia sangat takut.

"Kamu jangan takut! aku datang kesini untuk memberikan kabar baik padamu. Akan datang seseorang  yang akan mengobati penyakitmu." Si orang utan kemudian meninggalkan Delia sendiri. Putri Delia sangat senang mendengar kabar itu.

Sementara itu di sebuah negeri bernama Laktisa, hidup seorang raja muda sakti yang belum memiliki permaisuri. Sang penasehat istana beberapa kali menyarankan agar sang raja segera menikah namun sang raja tetap bersikokoh agar tidak menikah karena merasa belum menemukan jodoh yang tepat.

Pada suatu malam sang raja bermimpi melihat seekor orang utan berbulu emas bersama seorang putri yang cantik jelita. Ia terbangun dan segera memanggil ahli nujum untuk meramalkan arti dari mimpinya, namun tak ada satupun yang bisa menerjemahkannya.

Berhari-hari sang Raja memikirkan mimpinya hingga pada suatu ketika terbersitlah keinginannya untuk berburu. Maka dipihlah hutan di utara kerajaan. Sang raja kemudian berangkat bersama pasukan kecilnya.

Sudah hampir sore, tapi sang raja dan pasukannya belum juga mendapatkan hewan buruan. Tiba-tiba sang raja melihat seekor orang utan berbulu emas bergelantungan di dahan pohon. Sang raja mengajak pasukan mengejarnya, namun ternyata tak ada satu orangpun dari pasukan yang melihatnya. Sang raja bersikokoh bahwa ia melihat orang utan berbulu emas. Sang Raja kemudian memisahkan diri dan terus mengejar Orang Utan yang bergelayutan dari pohon ke pohon.

Sang raja sangat terkejut ketika si orang utan emas menghilang. Kini tepat di hadapannya berdiri sebuah rumah mungil dengan taman bunga yang cantik di depannya. Baru saja sang raja hendak mengetuk ketika tiba-tiba pintu terbuka. Tampak seorang gadis buruk rupa dengan penyakit kulitnya yang aneh. Dialah putri Delia.

Putri Delia menawarkan minum kepada sang raja dan sang raja dengan senang hati menerima tawaran Putri Delia. Putri Delia kemudian menceritakan asal muasal ia diasingkan di hutan. Sang raja muda merasa kasihan dan dengan kesaktiannya berusaha menyembuhkan putri Delia. Ajaib! putri Delia sembuh seketika. Sang Raja muda terkagum-kagum akan kecantikan putri Delia.

Singkat cerita, sang raja muda memboyong Putri Delia ke istana untuk menjadi permaisurinya. Pesta diadakan besar-besaran selama tujuh hari tujuh malam.

Sementara itu di negeri orivela tengah terjadi kekeringan yang panjang. Tidak hanya rakyat yang kelaparan tetapi juga para keluarga istana dan juga  ratu Sarige yang menggantikan tahta ayahnya. Kebiasaan ratu sarige yang suka berfoya-foya membuat kas negara habis.

Dalam keterpurukan maka berangkatlah Ratu sarige ke negeri Laksita yang dikenal sebagai negeri yang makmur. Alangkah terkejutnya Sarige ketika mengetahui permasiuri dari raja Laksita adalah Delia yang telah ia singkirka bertahun-tahun sebelum itu. Ia menangis dan meminta maaf atas kesalahannya. Delia dengan lapang dada memaafkan adiknya. Delia dan suaminya kemudian memberikan bantuan bagi kerajaan orivela.

Sejak itu Sarige menjadi ratu yang baik dan memperhatikan rakyatnya. Kedua kerajaan hidup berdampingan dan saling rukun. Begitu juga hubungan antara Delia dan adiknya Sarige.