Rabu, 03 April 2013

AKU DAN WANITA YANG MENJUAL KENANGAN

 
Ini Pontianak kotaku yang panas, tapi sekarang sering hujan. 

Hujan tak jarang  membuat genangan dimana-mana, namun lebih sering lagi ia mencipta kenangan. ia serupa layar tancap raksasa yang memutar satu persatu masa lalu. Hujan menciptakan basah namun tak jarang mencipta resah. Banyak puisi  tentang hujan, sedangkah hujan itu sendiri adalah puisi.

Hujan adalah puisi yang bergerak, kadangpula mencipta lagu dengan iringan instrumen langkah kaki dan deru sepeda motor yang mencari keteduhan.

Sore ini, hujan turun rintik saja. Tak ada nyanyian, hanya bisik-bisik manja. Sebuah buku di tanganku, sama seperti hujan ia adalah kekuatan magis yang melahirkan rindu. Rindu masa lalu.

Wanita penjual kenangan

Penjual kenangan bukan hanya sekumpulan aksara, lebih dari itu ia tulisan yang bernyawa. 

Aku pernah membaca buku buku berisi aksara mati, dimakamkan begitu saja dalam berbaris-baris pragraf tak bermakna. Tapi Penjual Kenangan jels berbeda, ia hidup sebagaimana kenangan terus hidup dalam hati dan pikiran kita.


Penjual kenangan adalah rangkaian Novela dan berbagai cerita. Pahit, manis adalah rasa yang kau cecap di dalamnya. Bahkan bila kau mau, kau bisa menjelma salah satu tokoh cerita untuk ikut tersenyum atau menangis bersama.

Penjual kenangan akan mengenalkanmu pada Rayina sang peri yan tak bersayap dan pastinya sang gadis penjual kenangan dengan keranjang di tangannya.

Tak ingin bercerita terlalu jauh, biar kau cecap sendiri, biar kau perankan sendiri. Maka biarlah aku menikmati diriku yang tengah tersesat dalam kisah tentang Carano. Biar aku belajar bahwa aku-kamu tidak sama dengan kita.

Di luar hujan kian deras dan rindu mulai berkelebat. Kenangan menguap dari tanah yang mulai basah. Namun masa lalu tetap masa lalu, ada masa depan yang tak dapat menunggu.

Bahwa kenangan tak mungkin kau hapus itu benar. Namun hidup buka serupa papan tulis yang akan penuh bila kau tulis. masih banyak bagian yang lapang untuk kau menliskan cerita, biarkan masa lalu tetap di ujung sana.



*Penjual Kenangan ditulis oleh Widyawati Oktavia, diterbitkan oleh bukune.
Intip  trailer-nya di sini: part 1, part 2, part 3

2 Komendang:

Unknown BALAS MON!!! mengatakan...

headernya serem mon, penuh misteri.
jadi pengen baca bukunya.. kemaren baru selese baca Orang Ketiga (Bukune) n Let Go (Gagas Media). menyentuh juga ceritanya..

Riesna Kurnia BALAS MON!!! mengatakan...

seriously, ini review yang keren.
beberapa postingan kamu juga asik. dan saya jadi member blog kamu yang ke 100 dooong.. \o/