Jumat, 03 Agustus 2012

GUE JOMBLO DAN GUE BANGGA

Gue Jomblo dan Gue Bangga- Yahya Muhaimin

Mungkin selama ini kaum jomblo adalah korban penggalauan, tapi lewat posting ini saya  mewakili kaum jomblo akan membalas dendam. 

Ini adalah tahun ketiga saya menjalani hari-hari saya sebagai seorang jomblo. Sempat beberapa kali punya gebetan, tapi akhirnya semua berakhir sebelum melangkah ke arah yang lebih serius.

Sebagai jomblo saya sudah memutuskan bahwa saya bukan seorang jomblo yang bernafsu untuk pacaran. Seiring bertambahnya umur pola pikir saya tentang konsep sebuah hubungan terus berkembang.


Beberapa hari yang lalu saya sempat nge-tweet dengan tema "penggalauan"  (Follow @mamontweet). di situ saya menyindir mereka yang pacaran tapi masih mengandalkan uang dari orang tua dan konsep pacaran menurut saya. secara garis besar isi tweet-tweet tersebut adalah sebagai berikut :


1. UNTUK APA PACARAN, KALAU PACARAN MASIH PAKAI DUIT ORANG TUA

Saya memegang teguh prinsip ini sejak pertama kali jatuh cinta dan akhirnya pacaran. Saya sadar bawa tidak mudah bagi orang tua saya mencari uang. sungguh keterlaluan bila saya menghabiskan uang dari mereka untuk kesenangan saya semata. 

Mungkin sah-sah saja kalau saya memakai uang jajan saya untuk urusan pacaran, tapi bukankah orang tua memberikan uang itu untuk niat yang lain. untuk saya makan, untuk keperluan saya di sekolah. memakai untuk selain itu adalah bentuk pelanggaran. dan saya yakin, menyalahgunakan kepercayaan orang tua akan mendatangkan keburukan bagi saya. 

Untuk pacaran waktu itu saya menerima jasa mengetik di rumah. tidak banyak, tapi cukup untuk sekedar makan dan jalan bareng pacar. sebagian juga saya sisihkan sehingga saya mampu membelikan dia sebuah cincin. oke, terlalu lebay mungkin saya sudah memberikan sebuah cincin untuk pacar di usia itu. bagi saya itu adalah Terimakasih. Tanpa dia saya tidak akan giat berkerja, dia adalah motivasi dan dia pantas menerima itu. 

2. ESENSI PACARAN BUKAN MALAM MINGGUAN

Di umur berapa anda mulai berpikir tentang pernikahan? di umur 16 tahun saya sudah berpikir tentang itu. Saya memang tidak menikmati masa remaja saya, tapi saya menikmati sebuah proses menuju dewasa.  

Bagi saya esensi dari pacaran bukan malam mingguan. Lebih dari itu, pacaran adalah proses menyamakan visi dan misi untuk masa depan. satu tujuan, pernikahan,

apa yang kita dapat dari segala kesenangan yang kita dapat di malam minggu karena dapat bersenang-senang bersama? yang kita dapat hanyalah dompet yang menipis dan tubuh yang lelah. Semua malam minggu yang dilalui sama sekali tak berarti saat muncul sebuah kata 'berpisah". apakah semua uang itu akan kembali? tidak!. Saya tidak mengajak untuk menjadi pelit, tidak, sah-sah saja kita berkorban untuk orang yang kita sayang. malam mingguan mungkin menjadi cara untuk saling mendekatan, tapi untuk saling dekat dan mehamai tak cukup hanya jalan-jalan dan senang-senang.

Pacaran adalah proses saling menguatkan. ketika kemudia ada masalah dan akhirnya muncul kata "berpisah' setidaknya kita menemukan dan belajar tentang apa-apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan di hubungan di masa datang.

Pacaran dengan niat senang-senang dan pemuasan nafsu adalah ciri-ciri hubungan yang tidak akan berjalan baik. cobalah berpikir, bila hubungan kalian hanya sebagai pemuasan maka suatu saat dia akan bosan dan menuntut pemuasan baru. pemuasan yang kemudian dipenuhi dengan selingkuh bahkan meninggalkan anda.

Pacaran adalah membangun masa depan.


3. LEBIH BAIK JOMBLO DARIPADA PACARAN UNTUK MEMANFAATKAN

Tanpa kita sadari, pacaran yang bersifat pemuasan berawal dari saling memanfaatkan. Pacaran yang memanfaatkan adalah pacaran yang memberlakukan pasangan seolah-olah orang yang "melayani" bukan "mengayomi". 'kalau mau pacar yang mau antar jemput, pacaran saja dengan tukang ojek!," mungkin kalimat ini sudah dapat membuat anda paham apa yang saya maksud.

4. LEBIH BAIK JOMBLO DARIPADA PACARAN UNTUK MENGECEWAKAN

Inilah yang mungkin membuat saya betah dengan kejombloan saya. Saya memilih pacaran pada waktunya, saat saya benar-benar siap untuk memberikan kasih sayang dengan penuh tanpa bingung memikirkan masa depan, Saat itu, saat saya menggenggam sesuatu yang saya sebut kesuksesan. 

Saat itu, yang perlu saya persiapkan hanyalah keteguhan hati untuk melangkah ke gerbang pernikahan. 

---

Oleh karena itu "GUE JOMBLO DAN GUE BANGGA' karena kejommbloan menjadi motivasi bagi saya untuk maju, motivasi untuk berkembang. Ini tentang prinsip, bukan penggalauan.

9 Komendang:

Muhamad iyan BALAS MON!!! mengatakan...

cecungguhnya berpacaran tidak selamanya bahagia dan jomblo tidak selamanya merana~

Unknown BALAS MON!!! mengatakan...

SETUJU kata Iyan...
memang ada kalanya jomblo bangga tp nanti ada kalanya juga jomblo merana...begitu juga pacaran....
pandai-pandai menempatkan diri aja... bahagia itu kita yang menciptakan.

Unknown BALAS MON!!! mengatakan...

untung saya tidak jomblo dan tidak pula pacaran alias dah merid,jadi ga perlu galau mikirin jomblo vs pacaran,hehe

Unknown BALAS MON!!! mengatakan...

mantap banget deh postingannya mon! tumben lu. wakakak *peace :P
aku sependapat sama kamu mon.. malah beberapa waktu yg lalu aku pernah ngomelin adekku & pacaran gini, "buat apa sih kalian pacaran? kalo cuma buat seneng2 doang mah, gag buat nikah, mending gag usah pacaran sekalian deh." aku berani ngomel gitu karena aku dari SMA udah mikir pacaran buat serius, bukan utk mamingan doang kayak yg lu bilang di atas.
agree with u pokoke mon!

Junipan BALAS MON!!! mengatakan...

Postingan bang mamon yg ini sangat berapi api \m/

Aiman Imtihanah BALAS MON!!! mengatakan...

bener. Menurut gue pacaran itu bisa ngerubah hidup kita lo.
juga bisa membuat nilai jdi turun-__-

Robianus Supardi BALAS MON!!! mengatakan...

Setuju,
kebetulan gue juga jomblo.

latif anshori BALAS MON!!! mengatakan...

hidup jomblo

Leadership Developmant Training BALAS MON!!! mengatakan...

salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
Bersabarlah dalam bertindak agar membuahkan hasil yang manis.,.
ditunggu kunjungan baliknya gan .,.