Pesan Dari Mereka yang Sakit

Pagi tadi, di kampus, hari ketiga pendataan mahasiswa baru di kampus. Karena kami dari Hima juga melakukan pendataan jadi kami yang memang tinggal di Pontianak bergilir menjaga stand pendataan.

Tak ada yang istimewa dari pendataan ini, mahasiswa baru hanya mengisi formulir dan menyerahkan beberapa persyaratan. Terasa sangat membosankan.

Satu-satunya yang membuat gue semangat buat jaga stand adalah status gue yang jomblo yang udah menuntut buat dilengserkan. siapa tahu ada junior yang bisa di gebet. #modussenior.

Tenang! gue gak bakal cerita tentang Junior-junior gue yang kebanyakan cewek itu. Gue tahu, curhatan gak jelas gue bakal bikin efek negatif seperti gangguan kehamilan dan impotensi.

Sumber

Ngomonin penyakit, kalau elo pernah mampir ke blog galau gue, elo bakal tahu kalau gue sempet suka sama seorang cewek yang sakit. Sakit yang gue maksud adalah sakit dalam arti yang sebenarnya, pembekuan darah di kepala membuatnya begitu lemah. Lemah yang gue maksud adalah seringnya dia pingsan kalau lagi stres atau tertekan. Namun di balik itu, ia lebih kuat dari yang terlihat. Ia tak pantang menyerah, dengan kondisinya yang demikian ia tetap kokoh untuk tetap kuliah. Gue salut, dengan kondisinya yang demikian ia tetap menggantung cita-cita setinggi-tingginya.

Lalu apa hubungannya dengan gue jaga stand?

Jadi ceritanya begini. Tepat di samping stand Himbio, Hima Pendidikan Biologi, adalah stand HMBK, Hima Mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Waktu itu gue lagi asyik ngobrol sama salah satu penjaga stand nya. Dia cerita kalau ada Mahasiswa Baru yang mengidap Hepatitis B, penyakit yang bahkan dapat membawa pada kematian. Pas lagi asyiknya ngobrol, tiba-tiba si Mahasiswa Baru yang dimaksud datang. ternyata dia sebelumnya belum menyerahkan Pas Fhoto sebagai persayaratan. Wajahnya ceria, dan lagi-lagu gue di buat kagum oleh mereka yang tidak sebruntung kita yang sehat. Dari cara dia berbicara, gue dapat melhat bahwa dia adalah pribadi yang ceria, bahkan seperti tanpa beban dia bercerita tentang penyakitnya. Senyumnya sumringah, sama sekali terlihat tanpa beban. Sekali lagi, gue salut. Sepuluh jempol pun takkan cukup untuk mengapresiasi semangat dan ketabahannya.

Oh ya, gue jadi teringat salah satu temen SMA gue yang ninggal setelah Ujian Nasional. Dia mengidap penyakit jantung sejak kelas 2 SMA. Gue sekelas sama dia sejak kelas 1 SMP, gak terlalu deket juga sih. Sama seperti dua orang yang gue ceritain sebelumnya, dia juga tetap semangat untuk bersekolah. Dia cukup pintar, kalau diskusi dia paling rajin mengutarakan pendapat. di luar benar atau salah pendapatnya, gue kagum terhadap kebraniannya buat berbicara. Gak setiap orang bisa mengutarakan pendapat di muka umum bukan?.

Di akhir posting ini gue cuma mau ngingetin sama kita-kita yang sehat, sama kita-kita yang dianugerahi kesehatan oleh Tuhan. Kita sering mengeluh bahwa Tuhan tidak memberikan apa yang kita inginkan, kita terlarut dalam keluhan yang di ulang-ulang, Kita mengeluh pada Tuhan karena tidak memberikan hal yang kecil tanpa pernah berterimakasih atas pemberiannya yang besar. ?