Senin, 14 September 2015

Kamu dan Kenangan tentang Kepergian


Sudah berapa kali senja kau lewati sendiri?
Ribuan.
Matamu itu tak mahir berbohong, walau kau tersenyum matamu masih kosong.
Kau tahu? Kadang kita harus kehilangan untuk menyadari betapa berartinya seseorang.
Lihatlah kabut asap yang menutupi jingganya senja, begitulah kabut kesedihan menutupi wajah lugumu. Hujan turun dari matamu.
Tak ada yang perlu kau ratapi dan sesali. Sungguh kehidupan hanya bayang-bayang. Lakon dan peran sudah ditentukan, cepat atau lambat kita selalu dihadapkan pada kenyataan-kenyataan. Ada kenyataan yang menyenangkan, ada yang menyedihkan.
Tertawa adalah respon wajar untuk kebahagiaan, menangis adalah simbol wajar untuk kesedihan. Tapi tahukah kau bahwa kesedihan tak harus selalu diiiringi tangis. Kita adalah aktor, menangis adalah script yang tertulis, kalau kita tertawa dan menyalahi script ya boleh boleh saja. Walau orang orang akan menaruh telunjuk di jidat ke posisi miring melihatnya.
Tidak, aku tak memintamu untuk menertawakan kesedihan. Aku hanya memintamu untuk menyelesaikan script air mata. Bukalah halaman selanjutnya dari skenario kehidupan, mungkin ada script senyum di sana.
Tersenyumlah, aku ingin kau jatuh cinta.
14-09-15, 16:33

0 Komendang: