Sotoji, Sederhana dan Istimewa

Pagi ini,

Pagi ini akudikejutkan oleh ibuku. Baru saja bangun, aku sudah dilempar sebuah pertanyaan. "Kamu jadi ikut lomba review Sotoji?,". Ah, entah kenapa aku menjadi tak begitu bersemangat untuk mengikuti lomba ini, kegagalanku beberapa kali mungkin membuatku menyerah atau bahkan takut kalah.

Sekitar sebulan yang lalu satu paket sotoji   sampai ke rumahku. Aku tengah tidur siang waktu itu. Tiba-tiba pintu diketuk, seorang petugas pengantar kiriman disambut ibuku. "Apakah benar ini rumah pak Yahya Muhaimin?,". Dari dalam aku bisa mendengar pertanyaan itu, aku tertawa kecil, aku sekarang sedang jadi bapak-bapak. "Saya sulit mencari alamatnya, jadi sedikit terlambat," tambahnya.Memang aku memesan dua minggu sebelumny, dan ini memang paket pertama yang dikirim ke rumahku. Posisi rumahku di dalam gang, tidak ada nomornya pula, jadi sulit ditemukan. Biasanya aku memakai alamat Pamanku, rumahnya tepat di tepi jalan raya.

Awalnya aku bingung, paket apakah gerangan yang tiba -tibia dikirim ke rumahku. aku sama sekali lupa bahwa aku telah memesan sotoji ini. Segera kubergegas keluar setelah bapak itu pergi, tak mungkin aku menghadapinya dalam keadaan kucel seperti itu.

Tiga bungkus sotoji kini ada di tanganku, benar-benar senang. bahkan bangga. Mungkin aku menjadi orang pertama di pontianak yang menyantap produk baru ini, Sotoji : Soto Jamur Instan. Tak sabar, aku segera membuat sotojiku. Kuikuti langkah-demi langkah yang tertera di bungkusnya, cuma butuh 5 menit Semangkuk Sotoji sudah ada di depanku. Tepatnya dua mangkuk mungkin, karena aku berbagi dengan adik kecilku. Suapan demi suapan masuk ke mulutku, aku tak dapat berkomentar banyak tentang rasa karena bagiku rasa adalah soal selera. Bagi penikmat soto, tentu Sotoji akan terasa istimewa.

Sotoji itu istimewa, itu pendapatku. Bukan sedang promosi, tapi itu kenyataannya. Pertama, sotoji adalah produk inovatif. Mungkin tak banyak orang yang punya pikiran untuk membuat soto jamur, ainstan. Produk instan sangat digemari, pangsa pasarnya luas dan mereka mampu membaca kesempatan ini. Kedua, Sotoji menggunakan jamur tiram. Sebagai Mahasiswa Biologi  aku tahu betapa bermanfaatnya jamur tiram, menurunkan kolesterol, sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim oksidasi. Ketiga, Sotoji adalah produk UKM. Usaha seperti inilah yang harus kita dukung, karena UKM benar-benar membangun masyarakat bukan sebatas untuk keuntungan semata. Yang aku tahu, Perusahaan yang memproduksi Sotoji ini berkerjasama dengan Petani Jamur. Jadi dengan mengkonsumsi Sotoji, kita turut mebantu perekonomian para petani.

Sotoji itu istimewa, tapi bukan berarti tidak ada kekurangannya lho. Satu yang menurutku perlu diperbaiki adalah petunjuk pembuatan sotoji yang ada di bungkusnya. Seharusnya Jamur di masukkan bersama air, sehingga jamur tidak keras saat dimakan. Itu saja, selebihnya Sotoji tetap istimewa.

 Satu lagi yang istimewa dari sotoji, bukan produknya tapi sang kretaornya. aku salut dengan kegigihannya, aku salut dengan usahanya memperkenalkan sotoji bahkan tidak hanya di Indonesia tapi juga keluar negeri sana. Sebagai usaha kecil, apa yang dilakukannya sungguh luar biasa. Mungkin ini memang sebagai trik marketing, tapi sebagai usaha kecil ini luar biasa.

Kita belajar :

Sesuatu yang istimewa kadang tidak harus rumit. Sesuatu spesial kadang adalah sesuatu yang sederhana.
Seperti Sotoji, dengan kesederhanaan Menjamah Nusantara. Istimewa