Sabtu, 14 April 2012

Aku, Kamu, dan Langit Itu

Sumber

Aku masih terbangun, sengaja terbangun. Memikirkanmu lagi. Alunan lagu temaniku duduk sendiri. Mengenang kembali semua yang kita lalui, semua yang kita nikmati, bersamamu. Alunan itu kian sendu, aku makin ragu untuk melupakanmu.

Di luar aku berusaha mencari purnama, namun langit telah menelannya. Seperti ia menelanmu tanpa izin dariku.  Aku benci padanya, aku benci.

Aku mulai lupa dengan yang namanya logika. Aku mulai lupa dengan yang namanya impian. Karena yang aku kenali cuma kamu. Kamulah cinta yang paling masuk akal, kamulah impian hatiku.

Aku masih terbangun, sengaja terbangun. Duduk di tepi jendela tempat kau dulu sering duduk. Menuliskanku sepucuk puisi, yang bahkan diksinya kadang aku tak mengerti.

Kini langit menelanmu, menelan mimpiku, tapi percayalah, langit takkan mampu meghapus rinduku padamu

0 Komendang: