Selasa, 17 April 2012

Si Unyil, Kreativitas Tinggi, Minim Apresiasi

Mungkin saya tidak bisa berbicara banyak tentang si Unyil. Karena si Unyil tidak tumbuh di masa saya kecil, tapi di masa sebelum saya lahir. Tidak banyak yang saya tahu tentangnya, saya hanya tahu Sedikit saja, itupuna hasil dari googling. 
Si Unyil Manga Version by Yahya "Mamon" Muhaimin

Dimasanya, si unyil adalah tokoh yang dielu elukan anak-anak di penjuru negeri. Mungkin kalau sekarang, popularitasnya persis doraemon, spongebob, ataupun ipin dan upin. Hebatnya, si Unyil bahkan mampu bertahan selama 12 tahun.\


Saya adalah satu dari banyak orang yang tidak sempat menikmati serial ini.  Saya lahir di era gempuran  kartun kartun jepang bertebaran. Saya tumbuh  di era Power Ranger dan  Satria Baja Hitam. 

Dulu,waktu saya masih tinggal di kampung, hari minggu adalah hari yang sangat dinanti. bagaimana tidak? hanya di hari minggu aliran listrik PLN menyala 24 jam. Setiap hari minggu, jam 6 pagi saya sudah meninggalkan rumah. Tujuannya tidak lain, numpang nonton di tetangga. Maklumlah, saat itu TV masih sangat langka.  Jadilah bagi mereka yang mempunyai TV, hari minggu rumah mereka bereinkarnasi menjadi bioskop kecil dengan penonton yang berjejajalan dengan aroma yang beraneka ragam.

Di sana, kegiatan nomnton ini di sebut, nonton unyil. saya belum tahu saat itu kalau yang saya tonton adalah kartun. Maka jadilah saya beranggapan bahwa segala jenis film yang berupa gambar gambar yang bergerak di sebut unyil. Otak saya terset bahwa unyil=kartun. 

Sebutan nonton unyil sendiri berasal dari oarang tua kami. Mungkin ini karena kebiasaan mereka dulu waktu kecil nonton unyil bersama, sehingga saat kami juga nonton bersama maka disebut pula dengan nonton unyil. 

Beberapa hari yang lalu saya terkejut mengetahuisang pencipta si unyil tyernyata sekarang hidupnya tengah dalam kepayahan. bagaimana tidak, selama ini ternyata hak cipta si umyil tidak di tangannya. Bahkan untuk berobat dan membetulkan genteng saja beliau sudah tidak mampu\. Memperihatinkan.

Inikah Indonesia? bangsa yang lahir dengan jiwa kreatif tinggi namun minim apresiasi. 

2 Komendang:

Debrina Intani BALAS MON!!! mengatakan...

sepakat :)
:) :)

Basith Kuncoro Adji BALAS MON!!! mengatakan...

Kalimat terakhir itu pas banget. Aku setuju sepenuhnya. Terkadang orang melihat prestasi, dan bukan potensi. Namun, disisi lain, prestasi yang luar biasa pun minim apresiasi. Miris.

Kita hidup di jaman yg sama bang, saat kartun jepang seperti meng-invasi kita, walau kamu duluan yg nongol ke dunia hihi :p