KISAH CINTA ADAM DAN HAWA : Menghadapi kegalauan dan kerinduan dengan ketegaran

Masih ditemani secangkir coklat hangat yang sekarang sudah mulai mendingin Kali ini tenatng kisah cintanya Adam dan Hawa. Bagaimana Manusia manusia pertama ini harus merasakan kekecewaan, kerinduan, dan penyesalan. Semua mereka hadapi sendiri, tanpa guru dan tanpa referensi. Mbah Google belum lahir.

 "Vektor adam dan Hawa" Sumber dari sini

Ingatkah? Mereka diturunkan ke bumi dan dipisahkan oleh tuhan, sedangakan mereka saling mencintai. Semua terjadi karena kesalahan meteka melanggar larangan tuhan untuk memakan buah khuldi. Bayangkan kawan, betapa pedihnya hati Adam harus berpisah dengan kekasih yang ia cintai. Ia harus keluar dari surga dan turun ke bumi dengan kesendirian. Gue gakakan mampu kalau ini terjadi. Bayangkan, hanya kita dan keasih kita yanga da di bumi, itupun dipisahkan dengan jarak pada tempat yang kita sendiri tak mengetahui. Belum ada Handphone, belum ada blackberry. Belum ada Twitter, gak mungkin adm mention ke hawa buat nanyanin posisi.Gak ada teman curhat, sungguh derita itu terasa berkali kali lipat. Kalo gue diposisi itu, mungkin gue udah mati karena rindu. Gue dapat simpulkan bahwa manusia pertama yang mengalami GALAU adalah Adam dan Hawa. Mau “Moving on” udah pasti gak bisa karena di dunia cuma berdua.

Kawan, saat itu GPS masih dalam kitab rencana Tuhan, dan Adam hanya melangkahkan kaki dengan insting. B Namun kawan, kita patut meniru keteguhan mereka. Di Sarandip Nabi Adam diturunkan dan Hawa di Mekkah. Namun mereka dapat bertemu tanpa peta si Dora. Mereka sebatangkara saling merindukan saling mencari dengan penuh ketegaran dan kesabaran. Hingga Tuhan membalas keteguhan mereka dengan pertemuan di Jabal Rahman. Kalau ini sebuah sinetron, maka kamera sedang mengarah pada Adam dan Hawa yang tengah berpelukan dan menangis. Ini momen yang indah kawan. Tak ada kata yang terucap, mereka melepas kerinduan dengan pelukan yang paling hangat.